TEMPAT NGOPREK : Perpindahan
data terjadi ketika sebuah tag didekatkan pada sebuah reader dikenal
sebagai coupling. Perbedaan frekuensi yang digunakan oleh RFID tag
aktif dengan RFID tag pasif menyebabkan perbedaan metode
perpindahan data yang digunakan pada kedua tag tersebut. Perpindahan
data pada RFID tag pasif menggunakan metode magnetik (inductive coupling). Sedangkan
RFID tag aktif menggunakan metode backcatter coupling. Inductive coupling terjadi pada
frekuensi rendah.
Ketika medan
gelombang radio dari reader didekati oleh tag pasif, koil antena
yang terdapat pada tag pasif ini akan membentuk suatu medan magnet.
Medan magnet ini akan menginduksi suatu tegangan listrik yang memberi tenaga
pada tag pasif. Pada saat yang sama akan terjadi suatu tegangan jatuh
pada beban tag. Tegangan jatuh ini akan terbaca oleh reader.
Perubahan tegangan jatuh ini berlaku sebagai amplitude modulasi untuk
bit data. Ilustrasi untuk inductive coupling dapat di lihat pada gambar.
Backscatter coupling terjadi pada
frekuensi tinggi. Sinyal radio frekuensi dipancarkan oleh reader (P1)
dan diterima oleh tag dalam porsi kecil. Sinyal radio frekuensi ini akan
memicu suatu tegangan yang akan digunakan oleh tag untuk mengaktif atau
menon-aktifkan beban untuk melakukan modulasi sinyal data. Gelombang refleksi
yang dipancarkan tag dimodulasi dengan gelombang data carrier
(P2) Gelombang yang termodulasi ditangkap oleh reader. Ilustrasi untuk backscatter
coupling dilihat pada Gambar.
Tingkat Akurasi Sistem RFID
Tingkat akurasi RFID
didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan RFID reader melakukan
identifikasi sebuah tag yang berada pada area kerjanya. Keberhasilan
dari proses identifikasi sangat dipengaruhi oleh beberapa batasan fisik, yaitu:
1.
Posisi antena pada RFID reader
2.
Karakteristik dari material lingkungan yang mencakup sistem RFID
3.
Batasan catu daya
4.
Frekuensi kerja sistem RFID
Labels:
Arduino,
Elektronika